Dalam lanskap manufaktur semikonduktor, pemotongan wafer merupakan proses krusial yang menuntut presisi tertinggi. Pemilihan material untuk alas peralatan sangat memengaruhi kinerja. Mari kita bandingkan granit dengan material umum lainnya untuk melihat mengapa granit sering kali menjadi pilihan terbaik untuk peralatan pemotongan wafer.
Granit: Lebih Baik dari yang Lain
Stabilitas: Granit, dengan kepadatan sekitar 3100 kg/m³ seperti yang ditawarkan ZHHIMG®, memberikan stabilitas yang luar biasa. Strukturnya yang stabil meminimalkan getaran selama proses pemotongan wafer. Sebaliknya, material seperti aluminium mungkin lebih rentan terhadap pergerakan di bawah tekanan operasi pemotongan berkecepatan tinggi. Stabilitas ini memastikan alat pemotong tetap berada pada posisi yang presisi, menghasilkan potongan yang akurat dan wafer berkualitas tinggi.
Ketahanan Termal: Granit memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah. Dalam pemotongan wafer, di mana fluktuasi suhu dapat terjadi akibat panas yang dihasilkan oleh proses pemotongan atau lingkungan manufaktur, stabilitas termal granit sangat menguntungkan. Granit tidak memuai atau menyusut secara signifikan akibat perubahan suhu, sehingga menjaga keselarasan peralatan pemotongan. Di sisi lain, logam seperti baja dapat mengalami ekspansi termal yang lebih besar, yang berpotensi menyebabkan ketidaksejajaran dan pemotongan yang tidak akurat.
Peredam Getaran: Sifat peredam getaran alami granit sangat luar biasa. Selama pemotongan wafer, getaran dapat menyebabkan alat pemotong menyimpang dari jalurnya, sehingga menyebabkan potongan terkelupas atau tidak rata. Granit secara efektif menyerap dan menghilangkan getaran ini, sehingga menghasilkan operasi pemotongan yang lebih halus. Material seperti komposit berbasis plastik tidak memiliki kemampuan peredam getaran alami ini, sehingga kurang cocok untuk pemotongan wafer presisi tinggi.
Membandingkan dengan Besi Cor
Besi cor telah menjadi pilihan tradisional untuk alas mesin. Namun, besi cor memiliki keterbatasan dibandingkan granit. Meskipun menawarkan stabilitas, besi cor lebih berat daripada granit dibandingkan kekuatannya. Berat tambahan ini dapat menimbulkan tantangan selama pemasangan dan pemindahan peralatan. Selain itu, besi cor lebih rentan terhadap korosi seiring waktu, terutama di lingkungan manufaktur semikonduktor yang mungkin mengandung bahan kimia. Granit, yang inert secara kimiawi, tidak mengalami masalah ini, sehingga memastikan daya tahan dan keandalan jangka panjang.
Kasus Melawan Marmer
Beberapa orang mungkin mempertimbangkan marmer sebagai alternatif, tetapi marmer memiliki banyak kekurangan dalam hal peralatan pemotong wafer. Marmer memiliki kepadatan yang lebih rendah dan umumnya kurang stabil dibandingkan granit. Marmer juga lebih berpori, sehingga rentan terhadap kerusakan akibat kelembapan dan bahan kimia di lingkungan produksi. Dalam pemotongan wafer, yang mana presisi dan daya tahan sangat penting, sifat fisik marmer tidak memenuhi persyaratan sebaik granit.
Kesimpulannya, dalam hal memilih material untuk alas peralatan pemotong wafer, granit, terutama granit berkualitas tinggi seperti yang ditawarkan oleh ZHHIMG®, menjadi pilihan utama. Stabilitas, ketahanan termal, dan kemampuannya meredam getaran menjadikannya pilihan optimal untuk mencapai presisi tinggi yang dibutuhkan dalam pemotongan wafer semikonduktor. Meskipun tersedia material lain, kombinasi unik dari sifat-sifat granit memberikan keunggulan tersendiri dalam aplikasi yang menantang ini.
Waktu posting: 03-Jun-2025